Fantastika
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

~ Where Fantasy meets Brotherhood ~


You are not connected. Please login or register

[ RENUNGAN ] Perangkap Tikus

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1[ RENUNGAN ] Perangkap Tikus Empty [ RENUNGAN ] Perangkap Tikus Tue May 17, 2011 1:26 pm

toede

toede
Captain
Captain

Seekor tikus mengintip di balik celah tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. "Ada makanan??!!" pikirnya.

Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, awas, ada perangkap tikus
didalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara peribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku pusing."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!" "Wah, aku menyesal dengar kabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bias kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah,kamu ada dalam doa doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. " Oh… sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa.

Jadi tikus itu kembalilah kerumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Didalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani
itu sehingga isteri petani keracunan.

Karena keracunan, isteri petani sakit demam yang parah. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan pesakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari ayam, bahan bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berlanjut sehingga teman teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para pengunjung itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Tak lama kemudian lalu meninggal, jadi makin banyak lagi orang orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar bisa menjamu makan orang orang itu.

Moral kisah ini:

Bila ada seseorang memnita tolong pada Anda dan Anda pikir masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan Anda sehingga Anda tidak membantu orang tersebut. Berhati-hatilah, siapa tahu dari masalah tersebut, Anda juga ikut menanggungnya seperti kisah tikus, ayam, kambing dan lembu di atas.

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik