ketemu gadis yang manis cantik, periang, berkenalan, akrab, pacaran..
bah.. rasanya cocok kali ini.. (pas awak ngejomblo)
Tak berapa lama sesudahnya, memutuskan untuk menikah..
walaupun tadinya di pihak keluarga di kedua belah pihak ngerasa kurang sreg, baik ke si pria maupun ke si wanitanya..;
tapi karna pasangan itu seakan yakin dan begitu percaya dan tetap bertekad untuk menjadi pasanga suami istri; akhirnya mereka pun direstui;
menikah dalam sebuah seremoni dan pesta yg ramai-meriah.
Indah terasa;
cinta dan semua yang semakin mempererat keduanya seakan membuat mereka seakan tak terpisahkan sampai kapanpun.
punya anak, punya semua yg diusahakan berdua;
boleh dikata, mereka adalah pasangan yg bahagia; kompak;
perbedaan² yg ada; tdk begitu ketara, karena mereka bisa mencoba mengertikan 1 sama lain.
kesibukan dan kelelahan dalam perjalanannya dan ketika semuanya terasa monoton; karena ternyata perbedaan yg tadinya tiada masalah, disepelekan karna cinta; pelan pelan menjadi virus yg menggerogoti pernikahan.
Apalagi setelah lahir anak kedua; konflik demi konflik tercipta, tanpa sesiapapun bisa bilang beratnya di mana kesalahan itu sebenarnya.
Masing² mulai merasa ini harus berakhir;
tapi tiada yang mau dan muncul sebagai terlihat pecundang.
Sidang cerai dimulai; dan masing masing mengeluarkan argumen, cela an;
berjumpa di luar, saling memaki, mencibir;
si tukang sate yg tak tau tahi lalat di pinggang si suami itu pun akhirnya tau, kalau itu adalah bekas herpes; Astaga..
bahkan dia takjub, ternyata dulu si wanitanya adalah bekas tukang jamu jalanan; namun sekarang udah mirip Krisdayanti.
dasi dan blazer yg mereka kenakan ternyata sudah transparan;
tak bisa menutupi semua aib yg menempel di tubuh mreka.
anak² menangis.
bahkan kedua keluarga; seakan menjadi musuh bebuyutan.
hajab.
*tak ada yg abadi
bah.. rasanya cocok kali ini.. (pas awak ngejomblo)
Tak berapa lama sesudahnya, memutuskan untuk menikah..
walaupun tadinya di pihak keluarga di kedua belah pihak ngerasa kurang sreg, baik ke si pria maupun ke si wanitanya..;
tapi karna pasangan itu seakan yakin dan begitu percaya dan tetap bertekad untuk menjadi pasanga suami istri; akhirnya mereka pun direstui;
menikah dalam sebuah seremoni dan pesta yg ramai-meriah.
Indah terasa;
cinta dan semua yang semakin mempererat keduanya seakan membuat mereka seakan tak terpisahkan sampai kapanpun.
punya anak, punya semua yg diusahakan berdua;
boleh dikata, mereka adalah pasangan yg bahagia; kompak;
perbedaan² yg ada; tdk begitu ketara, karena mereka bisa mencoba mengertikan 1 sama lain.
kesibukan dan kelelahan dalam perjalanannya dan ketika semuanya terasa monoton; karena ternyata perbedaan yg tadinya tiada masalah, disepelekan karna cinta; pelan pelan menjadi virus yg menggerogoti pernikahan.
Apalagi setelah lahir anak kedua; konflik demi konflik tercipta, tanpa sesiapapun bisa bilang beratnya di mana kesalahan itu sebenarnya.
Masing² mulai merasa ini harus berakhir;
tapi tiada yang mau dan muncul sebagai terlihat pecundang.
Sidang cerai dimulai; dan masing masing mengeluarkan argumen, cela an;
berjumpa di luar, saling memaki, mencibir;
si tukang sate yg tak tau tahi lalat di pinggang si suami itu pun akhirnya tau, kalau itu adalah bekas herpes; Astaga..
bahkan dia takjub, ternyata dulu si wanitanya adalah bekas tukang jamu jalanan; namun sekarang udah mirip Krisdayanti.
dasi dan blazer yg mereka kenakan ternyata sudah transparan;
tak bisa menutupi semua aib yg menempel di tubuh mreka.
anak² menangis.
bahkan kedua keluarga; seakan menjadi musuh bebuyutan.
hajab.
*tak ada yg abadi