Fantastika
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

~ Where Fantasy meets Brotherhood ~


You are not connected. Please login or register

Menhub: Insiden Merpati Karena Cuaca Jelek

4 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

kepa

kepa
Captain
Captain

Jakarta - Menteri Perhubungan, Freddy Numberi angkat bicara soal penyebab jatuhnya Pesawat Merpati di Kaimana, Papua Barat. Freddy menyebut cuaca buruk sebagai penyebab kecelakaan.

"Yang lain (pesawat sejenis) tetap terbang. Cuma kebetulan kaitannya ini cuaca jelek. Kalau bukan cuaca jelek jadi beda," kata Freddy di sela-sela acara penutupan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2011).

Meski demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan audit terhadap kelayakan terbang pesawat MA 60 buatan Xian Aircraft, China. "Oh ya ada (audit). Segera kita lakukan investigasi. Karena pesawat masih baru dua bulan terus terjadi kecelakaan. Jadi kita harus melakukan investigasi," imbuhnya.

Namun dia membantah jika jatuhnya pesawat tersebut karena tidak mengantongi FAA AS. "Bukannya karena enggak ada sertifikasi," tutup Freddy seraya bergegas meninggalkan lokasi acara.

Pesawat MA 60 yang dioperasikan Merpati jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5). Pesawat mengangkut 19 penumpang dan 6 kru. Pesawat naas itu menghujam laut sekitar 500 meter dari landasan pacu Bandara Utarom, Kaimana. Semua penumpang dan kru pesawat tewas. Hingga saat ini sudah ada 20 korban yang telah ditemukan.


(asp/ape)
sumber: detik.com

pendapatku: Menteri yg tidak bertanggung jawab. kesalahan pada manusia dilimpahkan kepada kesalahan alam. BULLSHIT!!

tungpei

tungpei
Captain
Captain

apapun ceritanya... semuanya adalah human error..
kalo cuaca buruk napa juga mau ternbang? kan cari mati juga namanya.... Cool

toede

toede
Captain
Captain

Kayaknya harus nunggu hasil investigasi oleh KNKT

surya75

surya75
Captain
Captain

informasi tambahan tentang MA 60 :


Kepala Operasi Pengisian Pesawat Udara
dan Tenaga Teknik Khusus Pengawasan Mutu Bahan Bakar Penerbangan
Bandara Utarum Kaimana, Hayat La Obo, mengatakan beberapa bagian dalam
pesawat Merpati Nusantara Airlines MA 60 yang jatuh di Kaimana, Papua
Barat, Sabtu siang, terbuat dari kayu dan bukan alumunium atau bahan
baku pesawat yang bisa membuatnya bertahan dalam situasi darurat.

“Saya orang pertama yang melihat itu, buktinya ada di saya. Isi dalamnya
adalah dari kayu, itu yang menyebabkan pesawat tidak bisa bertahan,”
kata Hayat, Rabu, 11 Mei 2011. Menurutnya, kayu jenis tertentu yang
dipakai untuk membuat bagian dalam pesawat sangat mempengaruhi MA 60.
Kayu membuat pesawat kuat, tapi juga bisa membahayakan keselamatan
penerbangan.

“Lah saya ada fotonya kok. Saya punya banyak sertifikat soal
penerbangan, jadi ketika melihat pesawat itu bagian dalamnya dari kayu,
saya langsung tahu ini ada yang kurang beres,” ujarnya. Ia menilai, bila
membuat miniatur pesawat atau pesawat mainan, mungkin saja bisa dari
kayu. “Tapi, ini kan tidak, saya juga punya banyak bukti yang
menunjukkan bagaimana pesawat itu jatuh,” ujarnya.

Hayat mengatakan setelah pesawat terjatuh, beberapa menit kemudian ia
langsung menuju lokasi dan mendapati tubuh pesawat yang hancur. Saat itu
belum ada korban yang mengapung di permukaan. “Saya hanya mendapat
tabung gas berwarna hijau dan sebuah sepatu. Dari posisinya, pesawat
tenggelam duluan dengan sayap kiri, yang masih terlihat saat itu adalah
sayap kanan,” ucapnya.

Ia menambahkan, pesawat MA 60 dirancang khusus untuk pendaratan darurat
di air. “Karena bagian bawah pesawat itu mirip bagian bawah kapal yang
dirancang untuk mendarat di air, tapi ini aneh, pesawat itu malah
tenggelam dan bukannya mengapung,” katanya. Pesawat buatan Cina itu
terdapat hingga belasan unit di Indonesia. Sementara, jenis MA 60 yang
jatuh di perairan Kaimana baru menjalani 615 jam terbang dan melakukan
rotasi sebanyak 764 kali penerbangan. Pesawat itu belum pernah menjalani
perawatan berkala skala besar, kecuali perawatan harian dan pemantauan
100 jam.

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik