REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -
Tingginya suhu udara Medan, yang mencapai 34 derajat celcius dalam beberapa hari terakhir, dinilai dapat memicu kanker kulit bagi seseorang. Itu bila terlalu sering terpapar sinar ultraviolet.
"Cahaya matahari sangat tidak baik bila suhu panas mencapai 34 derajat celsius. Karena, itu bisa merusak kulit dan bisa menimbulkan kanker.Yang ditakutkan adalah sinar ultraviolet bisa menyebabkan mudah terkena kanker kulit," kata dokter ahli kulit, Irwan Rangkuti, di Medan, Senin (9/5).
Namun, menurut Irwan, kanker kulit yang dialami seseorang itu tidak serta merta terjadi. Kanker kulit baru terjadi bila kulit terlalu lama dan secara terus menerus terekspos atau terkena sinar ultraviolet.
"Tidak seketika selama sebulan atau dua bulan, masyarakat dapat terkena kanker kulit ini. Melainkan, seringnya terpapar sinar matahari selama bertahun-tahun," katanya.
Selain itu, Irwan meminta masyarakat juga mewaspadai penyakit jamur. Karena, cuaca panas dapat menyebabkan seseorang berkeringat sehingga pakaian akan menjadi lembab ataupun basah. Kalau dibiarkan, itu bisa menyebabkan biang keringat atau keringat buntat dan juga bisa terkena penyakit kulit karena jamur.
"Untuk menghindari ini, jika masyarakat yang melakukan aktifitas di luar rumah, mereka hendaknya melakukan pemakaian pelembab kulit dan memakai pakaian yang longgar serta dapat menyerap keringat," katanya.
Tingginya suhu udara Medan, yang mencapai 34 derajat celcius dalam beberapa hari terakhir, dinilai dapat memicu kanker kulit bagi seseorang. Itu bila terlalu sering terpapar sinar ultraviolet.
"Cahaya matahari sangat tidak baik bila suhu panas mencapai 34 derajat celsius. Karena, itu bisa merusak kulit dan bisa menimbulkan kanker.Yang ditakutkan adalah sinar ultraviolet bisa menyebabkan mudah terkena kanker kulit," kata dokter ahli kulit, Irwan Rangkuti, di Medan, Senin (9/5).
Namun, menurut Irwan, kanker kulit yang dialami seseorang itu tidak serta merta terjadi. Kanker kulit baru terjadi bila kulit terlalu lama dan secara terus menerus terekspos atau terkena sinar ultraviolet.
"Tidak seketika selama sebulan atau dua bulan, masyarakat dapat terkena kanker kulit ini. Melainkan, seringnya terpapar sinar matahari selama bertahun-tahun," katanya.
Selain itu, Irwan meminta masyarakat juga mewaspadai penyakit jamur. Karena, cuaca panas dapat menyebabkan seseorang berkeringat sehingga pakaian akan menjadi lembab ataupun basah. Kalau dibiarkan, itu bisa menyebabkan biang keringat atau keringat buntat dan juga bisa terkena penyakit kulit karena jamur.
"Untuk menghindari ini, jika masyarakat yang melakukan aktifitas di luar rumah, mereka hendaknya melakukan pemakaian pelembab kulit dan memakai pakaian yang longgar serta dapat menyerap keringat," katanya.