Jakarta -
Malaysia pernah membeli pesawat CN-235 dan Helikopter Super Puma dari
Indonesia beberapa tahun lalu. Sebagai balasan Indonesia berjanji
membeli 2.000 sedan Proton Saga. Namun realisasinya, baru 200 Proton
yang dibeli.
Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi pun 'menagih'
sisa utang Indonesia ini. "Janjinya mau beli 2.000 Proton Saga, tapi
yang dibeli 200. Masih utang 1800. Itu pun jadi Citra Taxi," canda
Hamidi sambil tertawa.
Dia mengatakan itu dalam seminar Industri
Pertahanan yang digelar Sinar Harapan di Wisma Antara, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2011).
Menurut Hamidi,
Malaysia akan meneruskan program pembelian Panser 6X6 produksi PT Pindad
Indonesia. Panser ini akan digunakan dalam misi-misi pasukan perdamaian
PBB.
"Nah tinggal Indonesia mau beli apa dari Malaysia?" selorohnya.
Hamidi
menerangkan kolaborasi industri pertahanan di kalangan negara-negara
ASEAN harus terus ditingkatkan. Menurutnya, saat ini ASEAN telah
memiliki kemampuan yang cukup untuk menghasilkan alat utama sistem
persenjataan (alutsista) yang bermutu.
"Tahun 2030 semoga Industri Pertahanan Indonesia dan ASEAN bisa terwujud," tutupnya.
Sumber
Malaysia pernah membeli pesawat CN-235 dan Helikopter Super Puma dari
Indonesia beberapa tahun lalu. Sebagai balasan Indonesia berjanji
membeli 2.000 sedan Proton Saga. Namun realisasinya, baru 200 Proton
yang dibeli.
Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi pun 'menagih'
sisa utang Indonesia ini. "Janjinya mau beli 2.000 Proton Saga, tapi
yang dibeli 200. Masih utang 1800. Itu pun jadi Citra Taxi," canda
Hamidi sambil tertawa.
Dia mengatakan itu dalam seminar Industri
Pertahanan yang digelar Sinar Harapan di Wisma Antara, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2011).
Menurut Hamidi,
Malaysia akan meneruskan program pembelian Panser 6X6 produksi PT Pindad
Indonesia. Panser ini akan digunakan dalam misi-misi pasukan perdamaian
PBB.
"Nah tinggal Indonesia mau beli apa dari Malaysia?" selorohnya.
Hamidi
menerangkan kolaborasi industri pertahanan di kalangan negara-negara
ASEAN harus terus ditingkatkan. Menurutnya, saat ini ASEAN telah
memiliki kemampuan yang cukup untuk menghasilkan alat utama sistem
persenjataan (alutsista) yang bermutu.
"Tahun 2030 semoga Industri Pertahanan Indonesia dan ASEAN bisa terwujud," tutupnya.
Sumber